Oleh : Ahmad Sulthan Aulia
Maluku, Maret 2021
Malam seperti biasa, lampu mati sudah dua malam ini. Tidak ada harapan pasti dari PLN kapan ia akan menyalah. Terkadang menyala sebentar, lalu mati untuk waktu yg lama.
Keadaan ini sudah dialami warga bertahun”, bahkan mereka merasakan seminggu tanpa listrik kala itu!
Tak terbayang, 2021 masih ada mereka yg tidak menikmati listrik dengan sempurna. Mungkin ini masih menjadi PR bagi pemerintah untuk meratakan pasokan listrik ke pelosok negeri. Toh, rumah-rumah mereka tidak membutuhkan daya listrik yang kuat, bahkan hanya sekedar menerangi rumah mereka kala senja mulai terbenam.
Barangkali daya listrik satu gedung pencakar langit di kota, bisa untuk mencukupi aliran listrik puluhan masyarakat di desa-desa. Namun, ini lagi-lagi masih kurang mendapat perhatian.
Senyap, sunyi, tak ada suara kendaraan berlalu lalang, hanya suara angin sepoy dan suara binatang malam yg menghiasi lingkungan pedalaman saat kelam. Tidak ada yang istimewa, kecuali saat kita menatap ke langit ada jutaan bintang terhampar di atap kampung Yaputih, Maluku Tengah.
Listrik di kampung ini menyala bergiliran, saat kebagian malam listrik desa tidak menyala, rutinitas saya kala itu pergi ke dapur, bikin kopi khas Maluku, lalu ke luar rumah gelar tikar sambil melihat kemerlapnya langit.
Kita dikota, selalu dimanjakan dengan kerlap kerlip lampu setiap malam.
Sedang mereka yg di pedalaman, kala malam hanya berkawan dengan kerlap kerlip cahaya alam. Remang bulan, dan kadang ada segerombolan kunang-kunang. Ga kalah indah ko dengan gemerlap cahaya lampu di gedung-gedung Ibukota.
Maluku, Maret 2021