Dedikasi Untuk Negeri

Manusia Seorang Pejalan

Manusia Seorang Pejalan

Oleh : Fakhri Danial

Manusia hanyalah seorang pejalan yang terus melakukan perjalanan dalam kehidupannya. Sebagian besar manusia menyukai sebuah perjalanan, tapi menurut saya pada hakikatnya semua manusia selama hidupnya tak henti melakukan perjalanan. Dalam sejarah peradaban manusia, perjalanan tak pernah lekang dalam setiap momentum di dalamnya. Konon katanya, dahulu manusia hidup dengan berpindah pindah atau nomaden, yang artinya melakukan sebuah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain untuk menemukan hunian baru baginya. Lalu, dalam sejarah umat islam pun ada sebuah perjalanan yang agung yang akan selalu dikenang dan dipetik hikmahnya bagi setiap muslim dalam pahatan sejarah islam, yaitu sebuah perjalanan Kanjeng Nabi Muhammad SAW dari masjidil haram ke masjidil aqsa untuk melakukan napak tilas dan kemudian di lanjutkan dengan sebuah perjalanan menembus batas menuju sidratul muntaha yang biasa dikenal dengan peristiwa isra mi’raj.

 

Kita hanya seorang pejalan yang terus melakukan perjalanan. Kita selalu berjalan dari titik kesalahan menuju kebenaran. Kita selalu berjalan dari titik yang lemah menuju titik yang kuat. Kita selalu berjalan dari titik rindu yang satu menuju rindu lainnya. Kita selalu berjalan dari titik temu yang satu menuju titik temu yang lainnya. Kita selalu berjalan dari rasa tahu yang satu menuju rasa tahu yang lainnya. Kita selalu berjalan dari kebenaran yang satu menuju kebenaran yang lainnya. Kita selalu berjalan dari perjalanan yang satu menuju perjalanan lainnya. Dalam merindu, apakah kita pernah berhenti berjalan? bukankah rindu hanya sebuah perjalanan tanpa henti dari rindu kemudian menemukan temu, lalu berjalan lagi dengan rindu yang baru lalu bertemu kembali lalu berjalan dengan rindu yang baru lagi?. Dalam beragama, kita selalu berjalan menuju rahmatNya, yang kita anggap benar belum tentu suatu kebenaran, dan juga belum tentu merupakan sebuah kesalahan. Yang kita anggap benar bisa jadi adalah sebuah kesalahan yang akan kita temukan kebenarannya dalam perjalanan yang kita tempuh selanjutnya. Dan bisa juga merupakan sebuah kebenaran yang akan kita sempurnakan dengan kebenaran yang kita temukan dalam perjalanan kita berikutnya. Karena menurut seorang pakar puncak rasa ingin tahu kita adalah rasa ketidak tahuan kita. Yang membuat jawaban dari rasa ingin tahu kita akan menjadi sebuah pertanyaan baru yang kemudian jawabannya akan menjadi pertanyaan baru kembali tanpa ada putusnya. Pada akhirnya kita hanyalah seorang pejalan yang terus berjalan untuk menggali intisari intisari kehidupan. Semangat para pejalan.

 

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

Kamu juga ingin karya nya ada disini? Yuk daftar segera!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *