Dedikasi Untuk Negeri

Pendidikan Memberi Makna

Apakah ada yang pernah bertanya bagaimana tatanan kehidupan bergerak? Sebagian besar dari kita mungkin memilih untuk memfokuskan diri dalam menjalani kehidupan tanpa terlalu ingin memikirkan hal tersebut. Langkah ini merupakan hal yang cukup positif khususnya dalam mempercepat hal tertentu yang kita tuju. Akan tetapi, tidak pernah salah untuk selalu memperluas pengetahuan khususnya akan hal ini (pergerakan tatanan kehidupan). Banyaknya pengetahuan berbanding lurus dengan opsi karir masa depan berikut solusi dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

Kehidupan adalah rangkaian proses adaptasi (penyesuaian diri) terhadap kondisi lingkungan sekitarnya (Darwin, 1859). Barangsiapa yang tidak mampu beradaptasi maka memiliki kemungkinan bertahan hidup yang kecil dan (mungkin) akan punah di kemudian hari. Dengan demikian, teori evolusi akan menghadirkan mahluk superior dengan kemampuan beradaptasi tinggi melalui reproduksi dengan pasangan yang sehat dan kecukupan makanan berikut sebaliknya dengan mahluk inferior. Hal ini memungkinkan satu spesies untuk memiliki keturunan abadi dan kepunahan pada spesies lainnya. Relevansinya dewasa ini terkait orang-orang yang memiliki pengetahuan, kemampuan, dan sumber daya punya lebih banyak kesempatan untuk mempertahankan sekaligus membahagiakan hidupnya dibandingkan yang tidak punya khususnya semasa pandemi.

Setelah 6 bulan berperang melawan virus corona yang tak kunjung usai, sudah banyak korban berguguran baik itu kematian tenaga kesehatan, para pegawai yang di-PHK, pemotongan kompensasi tenaga kerja, rendahnya intensitas orderan online driver,tutupnya berbagai UMKM, dan hilangnya pendapatan dari berbagai jenis pekerjaan. Masyarakat yang menduduki kelas ekonomi menengah atas (kaum superior) juga tak lepas dari pengaruh covid-19 terhadap perekonomian mereka. Bedanya, mereka menanggung rasa sakit yang lebih ringan dibandingkan dengan para korban tersebut (kaum inferior). Entah sampai kapan setiap golongan masyarakat terutama menegah-bawah akan bertahan dan beradaptasi pada situasi ini. Bukan salah siapapun terkait masyarakat untuk menempati berbagai piramida sosial-ekonomi.

Pada dasarnya, perbedaan telah ada semenjak kita terlahir di dunia ini; Kita tidak bisa memilih bagaimana kita terlahir tetapi punya pilihan bagaimana kita mati nanti (Murakami, 1984). Anak yang terlahir dengan kelas ekonomi yang lebih tinggi akan punya lebih banyak keuntungan dibanding dengan kelas di bawahnya. Sebagaimana perbedaan pola asuh, penyertaan asupan gizi, pemberian pola pikir, dan berbagai fasilitas semakin meningkatkan kesenjangan antar kelas sosial-ekonomi. Akan tetapi, terdapat suatu hal yang dapat memperkecil jarak antar mereka yang tak lain adalah pendidikan. Pendidikan berperan sebagai sarana pembelajaran dan komunikasi bagi suatu individu. Pemenuhan kebutuhan kita akan pengetahuan sama pentingnya dengan pangan yang mana orang butuh makan untuk menyambung tali hidupnya demikian pula pengetahuan untuk menyambung tali pekerjaan dan pada akhirnya membeli makanan itu sendiri.

Dengan demikian, pendidikan dapat memberi harapan dan makna bagi keseluruhan individu. Pengetahuan yang diperoleh darinya memberikan definisi baru pada hidup suatu insan manusia dengan berbagai wawasan berikut dengan pilihan karirnya pada masa mendatang. Pengetahuan juga menjadi “senjata” untuk seseorang dalam mempertahankan hidup sekaligus memberi dampak pada insan yang berharga nan dicintai. Terlepas dari rendahnya tingkat pendidikan Indonesia secara menyeluruh, pendidikan tetap merupakan suatu aset yang harus selalu diinvestasikan oleh kita semua.

Oleh karena itu, Dedikasi Untuk Negeri hadir untuk meningkatkan kualitas pendidikan beserta perolehannya bagi seluruh warga negara Indonesia melalui berbagai program sosial dan pendidikan hingga pelosok desa.

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

Kamu juga ingin karya nya ada disini? Yuk daftar segera!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *